Judul buku : Frankenstein
yang merupakan retold story dari karyaa Mary shelley oleh Deanna Mc Fadden.
Kategori : Dongeng klasik anak-anak
Bahasa Asli : Bahasa Inggris.
CHAPTER 1.
Captain Robert Walton meets Victor Frankenstein
yang merupakan retold story dari karyaa Mary shelley oleh Deanna Mc Fadden.
Kategori : Dongeng klasik anak-anak
Bahasa Asli : Bahasa Inggris.
CHAPTER 1.
Captain Robert Walton meets Victor Frankenstein
The Arctic wind chilled me to the bones as I stood on deck looking out at the frozen land around me. I was in the north Pole. My lifelong dream to come here was now a reality. But at what cost to me and my men? our ship was trapped on ice, and we did not know if we would live or die.
I felt foolish. the entire trip had gone terribly wrong. My need to see a part of the world untouched by human beings had turned my trip into a complete disaster. We had ended up so far north because of my own actions. I should have taken the first chance to turn around, but I refused and stubbornly drove on.
(Terjemahan Fawwaz):
BAB 1.
Kapten Robert Walton bertemu Victor Frankenstein
Angin Arktik membuatku dingin sampai tulang sambil aku berdiri melihat pulau membeku di sekitar aku. Aku ada di kutub utara. Cita-cita abadiku itu kesini yang sekarang menjadi kenyataan. Tapi apa aku dan teman-temanku harus bayar? Kapal kita terjebak di es, dan kita tidak tau apakah kita hidup atau mati.
Aku merasa bodoh. Perjalanan ini benar-benar salah. Kebutuhanku untuk melihat bagian dunia yang belum pernah disentuh oleh manusia menjadikan perjalananku menjadi total kerusakan. kita berakhir terlalu jauh ke utara karena perbuatanku. Seharusnya mengambil kesempatan pertama untuk memutar.
(-Setelah perbaikan dari ibu-)
Angin Artik membuatku kedinginan sampai hingga ke tulang sambil ketika aku berdiri melihat pulau membeku di sekitarku. Aku berada di kutub utara. Cita-cita abadiku itu kesini untuk datang kemari yang sekarang menjadi kenyataan. Tapi apa yang harus aku dan teman-temanku pertaruhkan harus bayar? Kapal kita kami terjebak di es, dan kita kami tidak tahu apakah kami akan tetap hidup atau mati.
Aku merasa bodoh. Perjalanan ini benar-benar salah. Kebutuhanku Keinginanku untuk melihat bagian dunia yang belum pernah disentuh oleh manusia menjadikan perjalananku kacau balau menjadi total kerusakan. Kita Kami berakhir terdampar terlalu jauh ke utara karena perbuatanku sendiri. Seharusnya aku mengambil kesempatan pertama untuk memutar.
************
Notes:
Kali pertama Fawwaz dapat challenge untuk menerjemahkan dalam bentuk tulisan. Biasanya sih dia lebih suka dalam bentuk narasi pendek. Itupun jarang mau untuk buku-buku novel. Tapi karena dia sering kepo pekerjaan translasi mommynya, akhirnya tadi ditawarin pekerjaan juga untuk trial menghandle pekerjaan translasi.
Kadang-kadang masih sibuk bertanya beberapa arti kata, dan hasil akhirnya juga masih harus dibenahi. Tetap harus disyukuri untuk penerjemah pemula yang belum genap 9 tahun, proyek ini adalah kamuflase supaya dia punya lebih banyak kosakata dalam bahasa Indonesia tanpa bermaksud menghilangkan sama sekali bahasa inggrisnya, cuma supaya seimbang, soalnya nggak mungkin juga soal-soal dikelas dijawab pakai bahasa Inggris. Berhubung ibunya belum berhasil bikin anak ini suka baca buku berbahasa Indonesia, akhirnya proyek terjemahan ini dibuat :).
Semacam win-win solution laaa, dia tetep boleh beli buku impor, tapi paling nggak ada kosakata baru juga yang dikuasai.
Semoga trik ini berhasil yaaaa.... karena sejujurnya si ibu sudah hampir menyerah soal buku ini. Segala bentuk yang berbahasa Indonesia udah dicoba soalnya...
Keep up your good work son!
Note: Jangan ada yang nanya rate terjemahan si anak berapa yak,,,,, hahahah, soalnya rate-nya masih dibawah standar, khas anak-anak. :P
Liburan?
hmmmph….. sounds exciting ya buat anak-anak….
lalu, mau ngapain aja kita selama liburan?
nah! hahhahh……
Ternyata merencanakan liburan itu susah2 gampang.
Apalagi liburan kali ini, kurang bisa banyak gerak karena beberapa hal… mau pindah rumah, nyari beberapa barang untuk ngisi rumah kontrakan baru (karena kali ini, kami sekeluarga memutuskan untuk menyewa akomodasi yang un-furnished) dan blablablabla….
Pokoknya, intinya, nggak bakal pergi jauh-jauh selama libur natal dan tahun baru kali ini.
akhirnya, setelah browsing kesana-kemari, saya merencanakan beberapa kali akan melakukan 'nature walk' dengan si-buah hati.
Tapi bingung juga, pas lagi acara nature walk, mau ngapain aja?
Sempet menyisir buku-buku di perpustakaan untuk nyari handbook untuk acara nature walk, nemu sih, tapi koq ya tebel amat, bikin males nenteng kemana-mana, saya kan maunya buku yang ringan, banyak gambar, plus beberapa keterangan yang simple, karena student saya adalah anak laki-laki berusia 6,5 tahun, bukan anak kuliahan. Targetnya kan untuk menyuplai ide tentang keanekaragaman hayati ajah, hehhe…
Ternyata, saya nemu semacam handbook untuk acara nature walk ini di Co-op. Judulnya '
Botanical Field Guide'. Ringan sangat dan dicetak di kertas yang sangat bagus, karangan Stefan Mager dan Geoff Burrows.
Selama hampir satu jam si murid kecil ini ngumpulin dedaunan berbagai bentuk, cuma dilihat bentuknya saja. Dan karena handbooknya pun gampang dicerna murid semuda dia, nggak terlalu sulit menjelaskan persamaan dan perbedaan antara daun satu dan yang lain, sambil memutuskan apakah si daun jadi dikoleksi atau enggak karena sudah ada bentuk yang mewakili.
Dan kalau simurid bingung daun yang diambil masuk kategori yang mana, maka dia akan bilang, rasanya lebih baik yang ini dilewatkan saja, hahahah….
Sesampainya dirumah, daun-daun itu disimpan semalaman di dalam buku tebal milik ibu, supaya bisa dicerna ulang esok hari.
Nggak disangka, esok harinya rupanya si murid kecil ini takjub melihat hasil dedaunan yang di-press di dalam buku tebal, karena nampak rata seperti kertas dan belum berubah warna. Satu jam kedepan, dia sudah asyik menempel daun2 itu dilembaran kertas, sambil melihat-lihat sedikit lebih detail bentuk dedaunan yang berhasil dikumpulkan kemarin.
Not bad, namanya juga pelajar pemula.
Di akhir aktivitas, dia bilang, "Mommy, I guess I can make another interesting book like this when I am grown up, and I will sell it to get some money, and I will give you one of it, so you don't have to buy it".
hahhaha,,,,,seperti biasa, anak saya memang pede-nya luar biasa…
Anyway, Semoga murid kecil saya ini kelak bisa menentukan passion-nya dengan baik. Aamin.
Seperti yang selalu saya bilang untuk dia,
"You can do better than Mom and Dad, trust me …"
Semoga bermanfaat
hmmmph….. sounds exciting ya buat anak-anak….
lalu, mau ngapain aja kita selama liburan?
nah! hahhahh……
Ternyata merencanakan liburan itu susah2 gampang.
Apalagi liburan kali ini, kurang bisa banyak gerak karena beberapa hal… mau pindah rumah, nyari beberapa barang untuk ngisi rumah kontrakan baru (karena kali ini, kami sekeluarga memutuskan untuk menyewa akomodasi yang un-furnished) dan blablablabla….
Pokoknya, intinya, nggak bakal pergi jauh-jauh selama libur natal dan tahun baru kali ini.
akhirnya, setelah browsing kesana-kemari, saya merencanakan beberapa kali akan melakukan 'nature walk' dengan si-buah hati.
Tapi bingung juga, pas lagi acara nature walk, mau ngapain aja?
Sempet menyisir buku-buku di perpustakaan untuk nyari handbook untuk acara nature walk, nemu sih, tapi koq ya tebel amat, bikin males nenteng kemana-mana, saya kan maunya buku yang ringan, banyak gambar, plus beberapa keterangan yang simple, karena student saya adalah anak laki-laki berusia 6,5 tahun, bukan anak kuliahan. Targetnya kan untuk menyuplai ide tentang keanekaragaman hayati ajah, hehhe…
Ternyata, saya nemu semacam handbook untuk acara nature walk ini di Co-op. Judulnya '
Botanical Field Guide'. Ringan sangat dan dicetak di kertas yang sangat bagus, karangan Stefan Mager dan Geoff Burrows.
Gambar diambil dari sini |
Di hari "H" acara nature walk, semua perlengkapan perang sudah siap. Topi, baju yang nyaman, celana pendek, beberapa lembar kertas, pensil, kantung plastik dan handbook-nya tentu saja. Acara nature walk yang pertama, saya dan student saya (baca: Fawwaz seorang) sepakat untuk mengoleksi daun-daunan aja, karena kelihatannya lebih gampang. Lokasinya adalah, tentu saja seputaran kampus sang ibu guru (baca: saya), alias seputaran Great Court di UQ.
:)
Selama hampir satu jam si murid kecil ini ngumpulin dedaunan berbagai bentuk, cuma dilihat bentuknya saja. Dan karena handbooknya pun gampang dicerna murid semuda dia, nggak terlalu sulit menjelaskan persamaan dan perbedaan antara daun satu dan yang lain, sambil memutuskan apakah si daun jadi dikoleksi atau enggak karena sudah ada bentuk yang mewakili.
Dan kalau simurid bingung daun yang diambil masuk kategori yang mana, maka dia akan bilang, rasanya lebih baik yang ini dilewatkan saja, hahahah….
Sesampainya dirumah, daun-daun itu disimpan semalaman di dalam buku tebal milik ibu, supaya bisa dicerna ulang esok hari.
Nggak disangka, esok harinya rupanya si murid kecil ini takjub melihat hasil dedaunan yang di-press di dalam buku tebal, karena nampak rata seperti kertas dan belum berubah warna. Satu jam kedepan, dia sudah asyik menempel daun2 itu dilembaran kertas, sambil melihat-lihat sedikit lebih detail bentuk dedaunan yang berhasil dikumpulkan kemarin.
Not bad, namanya juga pelajar pemula.
Di akhir aktivitas, dia bilang, "Mommy, I guess I can make another interesting book like this when I am grown up, and I will sell it to get some money, and I will give you one of it, so you don't have to buy it".
hahhaha,,,,,seperti biasa, anak saya memang pede-nya luar biasa…
Anyway, Semoga murid kecil saya ini kelak bisa menentukan passion-nya dengan baik. Aamin.
Seperti yang selalu saya bilang untuk dia,
"You can do better than Mom and Dad, trust me …"
Prakata buku 'nature walk' Fawwaz yang pertama
Sampul Depan
Macam bentuk dedaunan dan determinasi bentuk ujung daun secara ilmiah. |
Bagian-bagian tanaman, dilihat dengan lebih detail. |
Semoga bermanfaat
dan selamat berlibur teman
:D
My little one stays at home today,
last night he was not having a really good sleep.
So I decided to keep him at home.
And because..
I made a promise that we can do painting today,
so here we go…
Actually, painting is one of his favourite,
but I realised that he is a bit impatience during last few days,
he just want to finish the picture, without trying to feel it.
So today, one of my intention is to find out "why?"
Then, on his first painting he drew a fine tree and mixed some colours (which is good)
but then, the second and the third were a bit screwed up.
and the pep-talk began,
"what's happened Fawwaz?"
"I don't know mommy, i just don't know what I am going to draw"
so that is the problem, he just want to paint without knowing exactly what is he going to draw.
so I asked him to be focus, and started to paint within my instructions.
I told him some tricks to make a simple drawing but in a logic manner.
Not just making a picture.
Those include how to make a tiny line, creating a silhouette, and find some textures for creating a nice nature-landscape painting.
I moved his fingers, trying to tell him how to shape different contours and colours of foliages.
and of course, he always testing on my knowledge on a particular subject, "how do you know that mommy?" is a compulsory question he always delivers to make sure he just taught by an expert. LOL
At the end ….
It is a great simple tree painting produced by a 6-year old boy.
Alhamdulillah.
Fawwaz first painting today, he put some details on the leaves of the tree, in a natural choice of mixed colour , :) |
Drawing a tree using some of mommy's tips and tricks. |
zoomed contour he produced on his drawing, not bad, taking into account he is just a beginner. |
Excellent job Son,
next, we will explore more simple drawing technique to communicate your feelings..
Love,
_mommy_
hay.....
I read a book about monsters today. I like it very much. The books have lots of pictures, some of the pictures are scary. and I have lots of books about monsters.
I read a book about monsters today. I like it very much. The books have lots of pictures, some of the pictures are scary. and I have lots of books about monsters.
(written by Fawwaz Absyar Rifai)
Buku pilihan Fawwaz ini sebetulnya direkomendasikan untuk anak-anak usia 8 tahun keatas, tapi karena buku ini punya banyak gambar yang diilustrasikan dengan sangat bagus dan halus, menantang imajinasi, dilengkapi glosary dan sekaligus beberapa halaman untuk membuat karya-karya kreatif, makanya buku ini bisa jadi pilihan untuk belajar membaca dan memperkaya kosakata.
Saat belajar menarasikan kembali isi buku dengan teknik mind mapping, saya berinisiatif supaya saya-lah yang menuliskannya, karena ini adalah pertama kalinya Fawwaz akan mengenal bentuk mind map. Tapi, saya hanya bertindak sebagai juru tulis aja, sambil sesekali memberi saran tentang bagaimana saya akan menulis mind mapping-nya, selebihnya adalah inisiatif dari fawwaz, dan dia pun bebas mengcopy-kosakata baru dari buku yang dibacanya.
:D
Setelah itu,imaginasi pun berlanjut dengan membuat maps, dan masih bertema spooky stories.
Puas bertukar cerita tentang monster,
saya minta dia menulis di blog ini.
Jadilah kalimat pembuka seperti diatas, belum terlalu panjang, it is not a perfect one, but really good start to adjust him with the writing task.
Sekali lagi,
Well done Son...
hope you always enjoy your learning.
So Proud of you...
-(mommy-)
:D
simple mind mapping yang saya perkenalkan untuk fawwaz, setalah selesai membaca hanya beberapa halaman buku monsters-nya. |
First map about spooky monstrous places |
second spooky maps made by Fawwaz Absyar rifai |
saya minta dia menulis di blog ini.
Jadilah kalimat pembuka seperti diatas, belum terlalu panjang, it is not a perfect one, but really good start to adjust him with the writing task.
Sekali lagi,
Well done Son...
hope you always enjoy your learning.
So Proud of you...
-(mommy-)
Fact and Fantasy series. |
Kalau Fawwaz akhir-akhir ini suka hal-hal yang bau-bau mistery.
Dan hari Minggu Pagi, setelah hampir dua jam bolak-balik koleksi buku "Fact and Fantasy"-nya..
akhirnya dengan mantap bilang kalau hari ini, mau bikin proyek kapal bajak laut aja.
Oh iya,,, step-step pembuatan bajak laut ini disadur dari buku Pirates- satu dari delapan seri Fact and Fantasy, dengan modifikasi di beberapa hal, supaya lebih cepat dan mudah buat anak seusia Fawwaz.
1. Ambil kertas, atau koran yang sudah nggak terpakai lagi, gulung-gulung dan buat bentuk seperti ini yaaa....
bentuk gulungan kertasnya seperti perahu sederhana. kalau perlu selotip bagian ujung dan bentuk meruncing. |
Beberapa warna Cat acrylic, cara pakai yang lumayan mudah karena nggak perlu dicampur air, dan warna yang tajam, bisa jadi pilihan saat si kecil mulai berlatih memakai kuas. |
3. Mulailah mewarnai gulungan dasar perahu yang sudah dibuat tadi ya....
Dibuku aslinya, sebelum diwarnai dengan cat, lebih dulu dilapisi dengan dough yang dibuat dari campuran tepung dan air, tujuannya, supaya permukaan perahu lebih rata, dan tampak lebih bagus setelah diwarnai.
4. Ambil sebatang lidi (kali ini fawwaz pakai tusuk sate), tancapkan di bagian tengah kapal. Ambil tali, dan lekatkan dari ujung lidi ke bagian dasar perahu.
Beberapa karya cerita buatan Fawwaz dengan tema suka-suka.
Akhir-akhir ini, saat menulis di satu lembar kertas, kalimat-kalimat yang ditulisnya semakin lengkap.
dan mulai bervariasi.
Kalau dulu, saat pertama kali mulai belajar membaca, untuk satu halaman gambarnya mas Fawwaz hanya akan menulis satu-dua kalimat...dan sekarang mulai terlihat alur ceritanya.
Well, mungkin karena kosakata yang juga semakin banyak ya..(pastinya sih)
Anyway, ketika diberi satu lembar kertas, dia memang bebas mau menulis apa saja.
Dan biasanya ketika satu halaman selesai digambarin, dengan sukacita pula akan ditujukkan sama ayah atau ibunya dan mulai bercerita secara lisan tentang apa saja yang baru dilukisnya.
Tapi seringnya sih, tema tulisannya hari itu didapat dari buku yang baru aja selesai dibaca, atau film yang dilihat di sekolah.
Yuk, mari kita intip sama-sama...
Cerita di suatu sore, setelah pagi hari bermain bersama Ayah, kemanakah ibu? Ibu dirumah dan sibuk dengan cucian dan pe-er2... :D |
"Save the world", entah dapat dari mana ide yang ini, kelihatannya sih seharian abis main "hero-hero-an" sama Oscar di sekolah :D |
Yang satu ini, baru aja dibuat sekita satu minggu yang lalu, dan kali ini, sedikit tulisan karena Fawwaz lebih memilih buat narasi vokal selama dua-tiga menit. |